top of page

Arang Rapuh dan Berlian Kuat


Arang dan Berlian (Foto: Freepik)


Pernahkah kamu tahu, bahwa arang dan berlian itu sebenarnya satu saudara?


Tapi mengapa arang dan berlian itu berbeda jauh ya?


Sebetulnya arang dan berlian itu sama-sama berasal dari bahan yang sama, yaitu karbon.


Cerita arang dan berlian yang satu saudara, namun berbeda ini sangat menarik sekali. Kita tahu, meskipun satu saudara, namun arang dan berlian memiliki nilai yang sangat jauh berbeda.


Arang yang berbahan karbon, memiliki nilai atau harga yang sangat rendah sekali. Arang baru memiliki harga bila dijual dalam bentuk kiloan.


Sementara Berlian, yang juga berbahan karbon, ketika sudah berbentuk berlian, nilainya diukur dengan satuan karat (1 karat = 200 miligram).


Kok bisa ya keduanya berbeda nilainya, padahal kan terbuat dari bahan yang sama? Lalu apa yang membuat mereka sangat berbeda jauh?


Kalau kalian mau tahu…yang membuat mereka berbeda adalah proses. Ya benar, mereka berbeda pada prosesnya.



Arang dan serbuk arang yang mudah hancur. (Foto: Freepik)



Karakter Arang dan Berlian


Nah sekarang, mari kita mengenal secara singkat tentang karakter arang dan berlian.


Arang yang sangat murah itu menjalani proses yang sangat mudah. Arang terlihat sangat rapuh, penuh rongga dan sangat ringan. Karena rapuh, arang mudah sekali untuk hancur. Itu terjadi karena struktur arang memiliki ikatan elektron yang lemah.


Arang tidak dibentuk dengan tempaan yang sangat lama dan berat. Tidak perlu waktu panjang untuk menjadi arang.


Arang tidak pernah tenggelam dalam tanah dalam kurun waktu yang super lama. Arang juga tidak mengalami kondisi panas ekstrim, mengalami berbagai fase alam yang berat.


Tapi beda dengan berlian. Berlian…benda ini memiliki nilai yang sangat tinggi. Mengapa bisa demikian? Sebab berlian tidak pernah melewati proses yang mudah. Namun berlian ikhlas melewati dirinya melalui proses yang sangat lama, bisa jutaan tahun lamanya.


Berlian sudah melewati berbagai tekanan yang tinggi yang dialaminya di dalam tanah. Saat berada di dalam perut bumi, konon berlian mengalami tekanan 45-60 kilobar.


Untuk itulah, berlian mempunyai watak khas sebagai benda yang sangat keras. Ketangguhan berlian bisa dimaklumi karena berbagai fase yang paling berat sekalipun sudah dia lalui.


Berlian juga melewati panas yang sangat tinggi dengan kondisi panas yang paling ekstrim. Dalam berbagai literasi disebutkan, suhu panas yang berulang-ulang menerpa pembentikan karbon menjadi berlian terjadi pada suhu 900 hingga 1.300 derajat Celsius.


Bisa terbayang, bagaimana hebatnya proses pemadatan karbon yang akhirnya bisa membentuk berlian, batu mulia yang sangat mahal nilainya di muka bumi ini.


Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembentukan itu, dilalui dengan kesabaran yang sangat luar biasa. Tekanan yang tinggi, adaptasi dengan atmosfir yang ekstrim, membuat berlian terlihat kuat dan kokoh.



Untuk menghasilkan berlian yang indah, berlian rela dibentuk dalam berbagai proses yang panjang. (Foto: Freepik)



Berlian Rela Dibentuk


Tak hanya berhenti pada proses yang hebat saat berada di perut bumi. Ketika ditemukan dan diangkat, batu berlian mentah yang sudah sangat berharga tinggi itu, juga masih melalui serangkaian proses lagi.


Pada proses berikutnya, berlian menyediakan diri untuk dipotong untuk dibentuk menjadi batu yang lebih tinggi lagi harganya.


Dari tangan ahli berlian, dia membiarkan membuang bagian dari dirinya dan menyisakan sisi yang terbaiknya. Dan pada akhirnya, kilau indah yang dihasilkan dari berlian menyilaukan semua orang di muka bumi ini dan mendapatkan tempat yang terhormat di etalase bergengsi.


Semua orang memuji dan berdecak kagum atas berlian yang luar biasa indahnya itu. Ini semua hasil dari sebuah proses yang panjang, menyakitkan dan pengorbanan.


Bagi kamu yang baru saja mengalami proses, belum mengalami tekanan hebat, belum mengarungi masa waktu yang panjang dan belum mengalami kepahitan, jangan buru-buru untuk menganggap dirimu jauh lebih hebat dari yang lainnya.


Kamu butuh proses yang panjang, belajar, jatuh, bangkit, berdoa, bersyukur dan sebagainya, yang semuanya itu sangat kamu butuhkan untuk membuat hidupmu berkilau.


Kondisi ini memang tidak mudah. Butuh semangat, kesabaran, pengorbanan, pengertian, rendah hati, menebar kebaikan dan semua hal baik yang perlu kamu lakukan untuk mencapai kemilaumu itu. Kamu akan menjadi mercusuar, yang selalu bersinar tinggi atau menjadi bintang terang.



Belajar dan Belajar


Yakin dan percayalah, bahwa Tuhan sedang memprosesmu menjadi lebih baik. Bila ada saat lelah, kesal, itu hal wajar. Lalui itu dengan sikap segera sadar. Segera terhenyak untuk ingat mimpi dan harapan kita. Jangan larut dalam kekesalan yang membuatmu putus asa.


Belajar dan belajar lagi untuk menyiapkan kilau dirimu yang sempurna. Pantaskan dirimu di panggungmu, agar banyak orang akan memberikan standing applause untuk dirimu yang pada hari itu terlihat berbinar, bersinar dan kemilau.


Lalui ujian dengan tenang, sabar, ikhlas dan bersyukur. Ujian itu akan membawamu pada nilai yang baik, bila kamu mampu melampauinya. Yang terpenting jagalah emosimu, jangan mau membuang-buang waktumu untuk larut dalam kegelisahaan.


Saat ini, pilihan untukmu hanyalah, menjadi Arang atau Berlian.


Bila menjadi arang, kamu siap rapuh dan membiarkan diri tidak mau ditempa oleh proses dan tekanan.


Atau bila memilih menjadi Berlian, berarti siap dibentuk dan tahan akan proses. Karena percayalah, berlian itu akan menjadi milik kamu.


Karbon adalah bahan dasarmu untuk sukses. Tinggal bagaimana kamu memanfaatkan bahan dasar yang sudah kamu miliki ini. Menyerah atau Mengasah.


Peganglah ini: Kamu adalah Berlian Mahal.


Bila kamu tidak ingin cara instan, rapuh seperti arang, tetapi ingin belajar dan berproses untuk menjadi matang layaknya berlian, Team NS bisa membantumu untuk bergabung bersama kami pada Table Talk, Grup VIP Trabar NS atau Private Mentoring.


Ada yang akan menyapamu dengan ramah, bila hari ini kamu menghubungi kami di: 0831-6245-5000 (Admin NS). (*)



nsfx.id

We Trade Better

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page